
Lebak,- Berdasarkan informasi yang didapatkan dari BMKG INDONESIA bahwa terjadinya siklon tropis TAHLIAH terpantau diwilayah Samudera hinida Barat daya Banten, denga kecepatan angin maksimum 50 Knot (95 Km/Jam) dan tekanan udara minimum 989 hPa. Kemudian, Bibit siklon Tropis 92W terpantau di samudaera Pasifik Barat sebelah utara Papua dengan kecepatan angin maksimum 15 Knot (28 Km/Jam) dan tekanan udara minmum 1005.3 hPa. Oleh sebab itu berpotensi terjadinya potensi cuaca ekstrem untuk spekan ke depan
1. FAKTOR DINAMIKA ATMOSFER.
Pemicu Faktor dinamika atmosfer tersebut diantaranya adalah :
- SIKLON TROPIS TALIAH Masih terdeteksi berada di Samudera Hindia Selatan Banten, yang akan tetap aktif Hingga 72 Jam ke depan.
- BIBIT SIKLON TROPIS 92W, yang masih berpotensi meningkatkan potensi pertumbuhan hujan di Pesisir Utara Papua dalam 2 - 3 Hari Ke depan.
- SERUAKAN DINGIN, yang turut memperkuat aktivitas monsun asia dan berkontribusi pada peningkatan curah hujan di wilayah indonesia.
- MONSUN ASIA, yang membawa massa udara dingin dari asia melewati indonesia dan meningkatkan potensi pembentukan awan hujan di indonesia .
- Aktivitas Gelombang ekuatorial rossby dan kelvin, yang diperkirakan tetap aktif hingga sepekan ke depan
Dan apa saja sih yang perlu diwaspadai, yang patut untuk di perhatikan dan di waspadai di antara lain :
- Hujan Sedang - Lebat di beberapa wilayah di indonesia .
- Angin Kencang yang berpotensi menimbulkan kerusakan.
- Gelombang Tinggi di beberapa wilayah perairan.
- Potensi Bencana Hidrometeorologi di cakupan wilayah Indonesia.
Sementara itu kejadian siklon tropis ini berdampak pada beberapa wilayah di indonesia yang berpotensi akan terjadinya cuaca ekstrem serta potensi gelombang tinggi, berikut beberapa daerah atau cakupan wilayah yang berpotensi terjadi :
2. HUJAN DENGAN INTENSITAS SEDANG HINGGA LEBAT YANG DAPAT DI SERTAI ANGIN KENCANG DAN KILAT/PETIR DI WILAYAH :
- Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Maluku, Maluku Utara, Dan Papua Pegunungan serta wilayah pesisir selatan Banten hingga Jawa Timur.
3. AREA PERAIRAN DENGAN GELOMBANG TINGGI :
- Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Maluku, Maluku Utara, Dan Papua Pegunungan serta wilayah pesisir selatan Banten hingga Jawa Timur.
4. AREA PERAIRAN DENGAN GELOMBANG SANGAT TINGGI :
- Samudra Hindia Barat Daya Lampung Hingga Selatan Jawa Barat.
5. REKOMENDASI DAN HIMBAUAN :
- Pemerintah Daerah, Pihak terkait dan masyarakat diminta untuk siap siaga menghadapi potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir bandang, dan Tanah Longsor.
- Pastikan sistem drainase di sekitar rumah berfungsi optimal untuk mencegah banjir.
- Kepada masyarakat pesisir, Nelayan dan operator transportasi laut untuk memperhatikan peringatan dini cuaca ekstrem, mengingat gelombang tinggi di beberapa perairan selatan Indonesia beresiko terhadap keselamatan pelayaran.
- Memantau informasi Cuaca terkini melalui kanal resmi BMKG Indonesia, seperti situs Web : https://www.bmkg,go,id, Media sosial @Infobmkg, atau bisa akses melalui aplikasi InfoBMKG;
- Tetap tenang dan siap siaga menghadapi perubahan cuaca ekstrem, serta pahami langkah evakuasi jika di perlukan.
6. HIMBAUAN ANTISIPASI TANAH LONGSOR :
- Menghindari berada dikawasan rawan tanah longosr saat mulai terjadinya hujan.
- Tidak Mengganggu/melakukan penggalian pada lereng - lereng dikawasan rawan tanah longsor.
- Dalam kondisi tidak hujan perlu memastikan drainase pada dan disekitar lereng berfungsi dengan optimal;
- Mewaspadai apabila terjadi tanda - tanda lereng akan longsor, segera menghindar dari lereng dan melapor ke aparat yang berwenang untuk segera dilakukan pengamanan lokasi.
- Memperhatikan tanda - tanda awal tanah longsor, seperti; munculnya rembesan air atau aliran air dari lereng, pohon atau tegakan pada lereng tiba - tiba miring, munculnya retakan atau amblasan tanah pada lereng, lereng tampak mengembang, dan jendela/pintu rumah yang berada di daerah lereng tiba - tiba sulit dibuka.







