Rangkasbitung, Pada hari Rabu 10/07/2024 Pekuan hujan masih ada di musim kemarau ini berdasarkan informasi dari BMKG Indonesia.

Madden Julian Oscilliation (MJO) yang saat ini berada di fase 3 (Indian Ocean) dapat memberikan pengaruh yang signifikan terhadap musim kemarau yang sedang berlangsung meskipun umumnya musim kemarau ditandai dengan cuaca kering dan minimnya hujan. Fase MJO ini bisa mempengaruhi pola cuaca dengan meningkatkan kemungkinan adanya periode hujan yang lebih intens atau tidak biasa selama musim kemarau. Hal ini menunjukan bahwa cuaca ektrem pada musim kemarau yang cenderung konsisten kering dapat dipengaruhi oleh faktor regional seperti MJO.

INFORMASI UMUM : Analisis dari pantauan BMKG bahwa dalam sepekan terakhir masih terjadi hujan dengan intensitas lebat hingga sangat lebat ( diatas 100 mm ) terpantau pada tanggal 05 Juli 2024 dikota Bengkuu, Bengkulu ( 195.8 mm ), tanggal 06 Juli Tahun 2024  dimimika, Papua (117.2 mm).

KONDISI DINAMIKA ATMOSFER TERKINI : Dalam skala global, Nilai IOD, SOL, Dan Nino 3.4 tidak signifikan terhadap peningkatan curah hujan di wilayah indonesia. Tetapi, MJO berada pada fase 3 (Indiian Ocean) yang berkontribusi terhadap pembentukan awan hujan di wilayah indonesia.

Aktivitas gelombang asmosfer Rossby Ekuartorial terpantau aktif di Sumatra bagian selatan, Jawa bagian barat, dan Papua bagian Utara. Selain itu, gelombang kelvin terpantau di Sumatera bagian selatan, Kalimantan bagian tengah dan selatan, Sumatera utara . Faktor ini mendukung potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah tersebut dan dapat menyebar, Selain itu , Sirkulasi siklonik terpantau di Filipina dan Papua Barat yang membentuk daerah konvergensi memanjang dari Filipina hingga laut Filipina, fari Papua Nugini hingga laut seram, dari samudra pasifik utara papua hingga teluk Cendrawasih, Serta daerah pertemuan angin ( (konfluensi) di Filipina, teluk Cendrawasih, dan Samudera pasifik utara papua.

PERINGATAN DINI : Secara umum, kombinasi fenomena - fenomena cuaca tersebut diprakirakan menimbulkan potensi cuaca signifikan dalam periode 09 - 15 Juli Tahun 2024, Berupa,

Potensi hujan sedang - lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang: Terdapat di wilayah aceh, Sumut, Sumbar, Riau, Kep. Riau, Jambi, Sumsel, Kep. Bangka Belitung, Kaltim, Kalut, Kalsel, Sulut, Gorontalo, Sulteng, Sulbar, Sulsel, Sulteng, Malut, Papua Barat daya, Papua Barat, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua, dan Papua selatan.

Potensi dampak dari bahaya hujan lebat kategori waspada: Terdapat di wilayah Sumut, Sumbar, Riau, Jambi, Kep. Riau, Banten, Jakarta, Jawa Barat, Kalbar, Kalteng, Kaltim, Kalut, Sulut, Gorontalo, Sulteng, Sulawesi Tenggara, Sulsel, Sulbar, Malut, Maluku, Papua Barat, Papua Barat Daya, Papua Tengah, Papua Selatan, Papua, dan Papua Pegunungan.

Potensi angin kencang: Terdapat di wilayah Aceh, Riau, Kep. FRiau, Jambi, Sumsel, Kep. Bangka Belitung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, D.I Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalbar, Kalteng, Kalsel, Sulbar, Sulsel, Sulteng, Maluku, Papua Barat Daya dan Papua Selatan.

Rekomendasi dan Himbauan : Potensi Cuaca Ekstrem masih dapat terjadi walaupun sebagian wilayah di indonesia sudah memasuki musim kemarau. Oleh Karena itu menghimbau kepada masyarakat tetap mtenang dan waspada terhadap potensi bencana dengan cara mengenali potensi dilingkungan masing-masing, memperbarui infprmasi terkini dan mengikuti arahan pemerintah setempat jika ada evaluasi, serta memahami informasi cuaca yang dikeluarkan oleh BMKG Indonesia. Potensi Cuaca Ekstrem yang dusajikan masih bersifat umum ditingkat provinsi. Untuk informasi detail dan terbaru pada tingkat kecamatan, dapat diakses melalui aplikasi BMKG Indonesia dan Situs Resmi BMKG.

Di INFORMASIKAN :

PUSDALOPS-PB/LEBAK

Instagram : @bpbd.lebak

Website : https://www.bpbdlebakkab.go.id

WhatsApp : 0815 1184 9583

Lebak siaga : 112

Alamat : jln.ir.H.Djuanda, No.37, Rangkasbitung